Assalamu'alaykum wr wb sahabat semua..

Assalamu'alaykum wr wb sahabat semua..

Senin, 19 Februari 2018

2 HAL AGAR MENJADI SESEORANG YANG BERPENGARUH



Selamat sore guys. Hari ini saya ingin berbagi ilmu yang luar biasa, setelah mengikuti training “High Class Respon” bersama Coach Harri Firmansyah hari Jum'at lalu di Hotel Amelia.
Menarik dan sangat berguna banget nih. Siapa sih yang tidak ingin menjadi seseorang yang berpengaruh dalam lingkungannya. Bermanfaat untuk banyak orang, berbagi lebih banyak, serta menjadikan hidup dengan penuh kebahagiaan. Semua pasti mendambakkannya bukan? Dan nyatanya semua orang mampu melakukan hal tersebut.

High Class Respon? Apa sih? Yah.. kurang lebih kualitas respon yang baiklah.
Coach Harri memberikan perempumaan bahwa, Quality Of Respon ; Quality Of Life. Qualitas respon sesorang mencerminkan kualitas hidup seseorang. Woooww.. ngeri.

Ada 2 hal mendasar yang sebenarnya tanpa kita sadari kita suka mengabaikannya. Dan 2 hal ini sering sekali kita abaikan begitu saja.



   1. Komunikasi
Setiap kita mampu berkomunikasi bukan? Tapi sedikit dari kita yang mampu berkomunikasi dengan baik. Yes. Terlihat dari seberapa antusias seseorang dalam menanggapi komunikasi kita.
Komunikasi di sini terdiri dari komunikasi verbal dan non verbal. Dan ironinya komunikasi verbal (berupa kata-kata) hanya mampu mempengaruhi seseorang dalam jumlah 7% saja, dan sisanya tidak berdampak apa-apa. Pernah kan kita berbicara panjang kali lebar terus ekspresi seseorang dalam meresponnya biasa aja, atau mungkin diabaikan, atau mungkin dianggap tidak penting?
Yah ini terjadi saat kami diminta oleh Coach praktek secara langsung berpasang-pasangan dengan seseorang yang berada disekitar kami. Masing-masing dari kami diminta bercerita dengan pasangannya untuk menjelaskan dan menceritakan hal yang dapat disyukuri dari pagi tadi hingga malam hari ini. Dan dari 100an lebih peserta yang hadir hanya 5% pasangan peserta yang mengangkat tangan telah terinspirasi dengan kisah pasangannya hari ini.. sisanya semua tidak mengangkat tangan karena nyatanya hanya sekdar bercerita tanpa ada inspirasi dan manfaat yang didapatkannya.


Beda dengan verbal, komunikasi non verbal justru dapat berdampak hingga 93% pengaruhnya. Dan ini pun dipraktekkan dengan pasangan bergantiian, setelah diberikan resep oleh Coach Harri untuk menggunakan komunikasi non verbal maka 80% peserta malam itu yang hadir mengangkat tangan merasa terinspirasi dan merasa bermanfaat telah mendengarkan cerita tersebut. 
Dari pola komunikasi non verbal tersebut ada 3 hal yang harus diperhatikan, diantaranya : gerak-gerik tubuh, intonasi, dan mimic wajah saat kita menyampaikan pesan kepada seseorang.
Resep ini sering sekali kita dengar namun jarang sekali kita peraktekkan, alias selalu kita abaikan dalam teknik di lapangan.  Jadi wajar saja jika pengaruh kita masih kecil karena kepedulian seseorang terhadap pola komunikasi yang kita sampaikan masih kecil pula.
Jika di hal pertama ada teknik komunikasi maka di hal kedua ada teknik yang gak kalah menarik dari komunikasi yakni,