Assalamu'alaykum wr wb sahabat semua..

Assalamu'alaykum wr wb sahabat semua..

Senin, 14 Desember 2015

TERSESAT KARENA ROHIS


Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104)

*      ROHIS...???
            Haii sobat sudah pada kenalkah dengan Rohis?? Whats?? Apa?? Kalian pada belum kenal!! Loh kok bisa?? Nah lohh berarti kalian gak gaul dong?? Hehe..
            Ada pepatah Arab yang mengatakan “Tak Kenal Maka Ta’aruf” nah gimana dong??
Apalagi itu ta’aruf?? itu loh sobat ta’aruf artinya kayak perkenalan gitu, bahasa adopsian dari negeri Jiran sana. Kalau seseorang yang belum saling kenal maka dianjurkan untuk ta’aruf terlebih dahulu. Nah kayak sobat nih pada belum kenal Rohis kan?? Mangkanya ta’arufan dulu dong.
            Sobat, Rohis itu adalah salah satu exskul yang berada di setiap sekolah. Nah biasanya kalian akan jumpai saat kalian duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Rohis sendiri mempunyai kepanjangan dari Rohani Islam. Di setiap sekolah dari SMP sampai SMA/SMK maka ada eskul tersebut, terkecuali sekolah yang bukan ber-agama Islam ya. Bahkan di Perguruan Tinggi pun masih ada eskul Rohis. Tetapi, biasanya disebut dengan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) bukan eskul lagi yaa.. dan nama serta singkatanya macam-macam disesuaikan dengan kampus masing-masing. Contoh, ada singkatan ROIS, BAPINDA, IBROH, SALAM, ABABIL, HAMAS, BIROHMAH, UKMI, AL-BANNA, AS-SALAM, dan masih banyak lainnya. Semua itu dalam satu naungan dan pasti satu tujuan yaitu men-syiarkan Islam di lingkungan melalui berbagai kegiatan-kegiatan ke-Islaman baik intra maupun ekstra.
            Gimana sobat sudah dapat sedikit gambarannya?? Seperti itulah Rohis. Eskul Rohis ini gak jauh-jauh dari Tilawah Qur’an (Ngaji atau Baca Qur’an). Apapun kegiatannya, apapun aktifitasnya pasti Tilawah Qur’an tidak pernah tertinggal. Alih-alih selalu menjadi nomor dua setelah Basmallah. Inilah perbedaan eskul Rohis dan eskul-eskul lainnya. Biar dapat Ridho Allah gitchuu.
            Nah itulah sedikit gambaran tentang Rohis, gimana masih pada penasaran?? Yukk ngejebuur sama-sama di eskul Rohis, kalau sudah menjeburkan diri jangan lupa berenang ya agar kalian tidak tenggelam. Jika sobat sudah masuk di eskul ROHIS maka siap-siap sobat akan T...E...R...S...E...S...A...T...?

***
*      KUMPUL ROHIS??? KABUUUURRRR...!!!
Sobat, terkait dengan Exskul Rohis ane punya banyak cerita nii.. disimak baik-baik ya..
            Rohani Islam atau yang akrab disapa dengan Rohis. Pertama kali ane mengenalnya saat transisi masa dari SD ke SMP. Ya, pertama kali mendengar nama Rohis sungguh memang sangat amat asing sekali. Karena saat di SD ane belum pernah ta’arufan dengan Exskul Rohis karena memang tidak ada juga. Nah di bangku SMP kelas Dua ane baru memberanikan diri untuk menjeburkan diri ke sebuah exskul yang bernama Rohis. Whats?? Menjebur?? Ya sobat menjebur kayak menjebur ke air gitu.
            Kenapa di bangku kelas dua SMP?? Ya, karena pada masa itu anak baru atau anak kelas satu SMP tidak boleh mengikuti exstrakulikuler lain selain Pramuka. Karena Pramuka adalah exskul wajib untuk semua anak baru. Suka gak suka pokoke harus ikut exskul Pramuka. Setelah kelas dua SMP baru deh kami diberikan kesmpatan untuk memilih exskul selain Pramuka. Saat itu banyak sekali tawaran exskul. Dari Osis, Seni Tari, Seni Musik, Karya Ilmiah Remaja, Olahraga, Palang Merah Remaja dan tidak ketinggalan Rohis. Karena pada zaman jahiliyah itu ane termasuk orang yang super duper gak mau gaul dan gak mau sibuk jadi ane bersama teman-teman sekelompok yang mempunyai sedikit kesamaan memutuskan untuk menjeburkan diri ke dalam exskul Rohis. Nah kenapa?? Karena yang kami tau exskul Rohis adalah exskul yang hanya mengaji di mushola sekolah. Oleh sebab itu, kami memutuskan bergabung di Rohis. Karena exskul lain telah terbukti banyak banget agendanya berlagak menjadi orang sibuk yang setiap saat harus latihan.
            Terbukti banget ternyata di Rohis hanya sekedar belajar mengaji, sholat, dan yang berbau-bau surga. Itulah sebabnya tidak banyak anak muda sepantaran kami yang mau bergabung di exskul Rohis. Karena yang kami tau waktu muda itu lebih baik dimanfaatkan buat senang-senang saja.
            Sepekan sekali tepatnya hari Sabtu kami selalu diwajibkan untuk kumpulan Rohis dan yang pasti untuk diajarkan mengaji dan didengarkan kisah-kisah para pendahulu di masa jahiliyah. Dan kebosananpun pasti selalu datang kepada mereka yang ingin berbuat kebaikan. Ane pun merasakan itu. Dan pada akhirnya hari Sabtu saat kumpulan kami memberanikan diri untuk melompat pagar samping sekolah untuk segera pulang. Seminggu, dua minggu, bahkan sampai sebulan aksi terdasyat itu bisa kami lakukan dengan kebanggaan. Akan tetapi tak semulus yang difikirkan. Mendengar kabar anak Rohis yang sudah mulai kabur-kaburan sang guru agama pun tak tinggal diam. Akhirnya aksi kami pun ketahuan. Hingga terjadi uber-uberan layaknya seorang maling yang ketangkap dengan warga.
            Untuk mencairkan suasana kami pun kembali mengikuti sang guru agama untuk datang ke kumpulan Rohis disetiap hari Sabtu. Namun aksi heroik itu kami lanjutkan kembali saat sang guru mulai lengah. Dan kejadian unik itu berlangsung hingga kami lulus Sekolah Menengah Pertama. Dan tidak hanya itu... aksi sadis yang kami lakukan juga ialah selalu kabuur ke dalam toilet sekolah atau kantin sekolah saat Jum’at Amal atau yang biasa disebut Infaq Mingguan Keliling. Kami sangat enggan dan berat tangan untuk mengeluarkan infaq setiap hari Jum’at. Walaupun hanya 500 rupiah.. ya.. kami rela bersembunyi di dalam toilet berjam-jam untuk menghindari itu. Dan memang Rohis menurut anak seusia kami adalah exskul yang sangat membosankan.
***
*      COWOK MISTERIUS
            Siapa sebenarnya cowok itu? Mengapa dia membuatku penasaran? Ya.. dia mirip sekali dengan kakak yang pernah ku kenal di SMP. Tepatnya di eskul Rohis dulu. Tapi apa dia orang yang Sama? Gayanya, perkataanya, sikapnya sangat amat mirip sekali. Aku pun selalu bertanya-tanya di dalam hati selama pekan orientasi di SMK berlangsung.
            Siapa sangka bahwa dirinyalah yang menggiringku ke eskul Rohis di SMK. Berasal dari rasa ingin tahu dan penasaranku yang ingin tahu siapa dia sebenarnya? Bukan karena dirinya seorang ketua Osis di SMK tetapi karena dirinya pun ternyata orang yang sangat berperan penting di eskul Rohis.
            Hingga bukan lagi penasaran yang menyebabkan aku bertahan di eskul Rohis. Tapi karena aku baru menemukan berjuta kenikmatan dan ukhuwah di dalam Rohis. Ya.. aku baru tau ternyata eskul Rohis bukanlah eskul yang hanya duduk dan mengaji bareng di mushola. Aka tetapi, melalui eskul Rohis semua minat dan bakat sangat bisa dikembangkan dan digali potensinya. Menjadi anak berprestasi di sekolah pun karena Rohis, menjadi anak yang super PeDe dan banyak keahlianpun karena Rohis. Kini eskul Rohis bukan tempat orang-orang yang pengangguran justru sebaliknya, di eskul Rohislah semua anak bisa menjadi super sibuk dan pandai berorganisasi serta bersosialisasi. Ciri khas dari Rohis itu... ya ukhuwahnya yang keren banget!!
***
*      MUSHOLAKU TEMPAT HARIANKU
Ukurannya yang tidak terlalu besar dibandingkan dengan halaman sekolah yang lain. Catnya yang bewarna kuning selalu menyejukan hati. Ukuran yang kecil tersebut bukanlah suatu kendala bagi para siswa/siswi untuk masuk kedalamya, terutama ketika suara adzan telah berkumandang. Tidak sedikit orang yang berbondong-bondong untuk masuk ke rumah Allah tersebut. Bahkan sampai antri-antrian loh, tetapi yang antri-antrian disini bukanlah para ikhwan melainkan para akhwat. Terkadang rasa kesal dan geregetan dengan para ikhwan selalu ada, geregetan disini dikarenakan jikalau sudah masuk waktu shalat tidak ada para ikhwan yang bergegas untuk memasuki rumah Allah ini untuk mengumandangkan suara adzan. Kami maklum mengapa mayoritas moshola dipenuhi dengan para akhwat dikarenakan akhwat di sekolah kami mencapai 70% sedangkan ikhwan hanyalah 30% nya. Tapi kami selalu berharap agar para ikhwan yang hanya sedikit itu bisa bergegas lebih dahulu dibandigkn para akhwat. Tapi kenyataannya sampai sekarang tidak. Entah apa yang menyebabkan para ikhwan terus-terusan  demikian.
Ternyata dibalik mushola yang kecil dan sederhana ini terdapat begitu banyak misteri di dalamnya. Terutama misterinya para anak Rohis. Kenapa demikin, mushola kita yang tercinta ini bukan hanya didatangi saat masuk waktu shalat saja namun di luar waktu shalat pun mushola ini tidak terlalu sepi. Karena basecamanya anak Rohis tuh di mushola. Selain itu mushola ini digunakan untuk kumpulan BBQ (Bina Baca Qur’an), Curcol, SYURO, tempat hukuman anak-anak yang malas, tempat ganti para siswa yang selalu ingin cepat, dan masih banyak yang lainnya. Mushola adalah tempat yang selalu digunakannya untuk BBQ dikarenakan tempatnya yang tersembunyi dan sejuk.
Curcol, ya kami juga jikalau curcol selalu di mushola biasa para akhwat gak ketinggalan dengan curcol sesame teman akhwatnya. Syuro, pulang sekolah, waktu sekolah, dan waktu libur sekolah pun kami mengadakan syuro selalu di mushola itu. Syuronya para TKS, Alumni, Presidium, bahkan Anggota Rohis lainnya.
Tempat hukuman, kenapa??? Karena guru agama serta pembimbing Rohis kami yang cantik, yang anggun, yang solehah, serta yang amanah itu jikalau ada saat jam pelajarannya yang tidak membawa jilbab, tugas, dan sebagainnya itu ya tempat hukumannya di mushola, dengan semangat beliau menyuruh murid-muridnya untuk membersihkan mushola, menyikat-nyikat lantai sampai semua lumut yang ada di tempat wudhu itu menjadi mengkinclong alias putih dan bersih. Seperti kelas kami yang tidak selalu ketinggalan untuk membersihkannya, eitssss, tapi ane gak ikut-ikutan loh itu sih teman-teman ane yang langganan gak bawa jilbab saat pelajaran ibu itu. Waktu itu ane inget sekali pertama kali kelas ane dapat hukuman, saat itu kami ditugaskan untuk membawa bunga beserta potnya tetapi di kelas itu yang bawa hanyalah beberapa manusia aja dan yang lainnya itu gak ada yang bawa, ya terpaksa deh yang kagak bawa-bawa itu dapat hukuman semua untuk membersihkan mushola, pengalaman pertama ane diajar dengan sesosok wanita tua yang sangat santun dan baik hati. Ya,,, beliau adalah pembina Rohis kami.
Tempat ganti, nah ini dia yang gak setuju, masa mushola kok tempat ganti kayak gak ada kamar mandi aja. Waktu olahraga, ataupun praktik-praktik kejuruan yang menggunakan baju ganti pasti menggantinya itu di mushola, itulah kebiasaan para siswa laki-laki SMK, gak tahan ngantri lama, desek-desekan di toilet, ujung-ujungnya yang menjadi korban mushola dah, shalat mah gak mau, ngebersihinnya mah gak mau, tapi kalau numpang ganti baju larinya ke mushola, ini nih kebiasaan buruk yang belum hilang-hilang.
Nah banyak kan manfaat dari mushola itu sendiri. Kami terkadang prihatin dengan mushola kami yang kecil itu. Sudah tempatnya yang kecil eh kalau mau ngambil air wudhu selalu aja gak ada air. Kami Jadi malu kalau ada acara rohis di sekolah, ketika sekolah lain datang dan berkunjung di mushola yang sederhana ini, pas ngambil air wudhu pasti airnya kecil kalau gak mati. Malu banget kalau dah kejadin kaya begitu.
Waktu itu sempat sih ane buat surat dikotak masalah mengenai air yang selalu mati saat nganbil air wudhu, mengenai keran yang selalu jebol, ane di surat itu minta pembaharuan buat mushola tercinta serta cat yang sudah berapa tahun gak pernah diganti warnanya.
Seminggu dari ane ngirim surat itu pas ane ngambil air wudhu semua keran sudah diganti serta air jadi lancar. Ane seneng banget ternyata surat ane seminggu yang lalu dibaca dan dilaksanakan namun mengeni cat mushola alhamdulillah sampai sekarang belum diganti-ganti juga walaupun cat sekolah sudah diganti 3x warna-warni tapi mushola kita dari zaman dahulu kala tetap saja berwarna kuning. Mungkin dengan usul ane yang satu ini agak keberatan kali hingga sampai sekarang belum juga terwujud. Namun berhubung kami anak yang baik, sholehah, sabar, dan rajin menabung, so kami selalu sabar saja menanti perubahan warna cat di mushola kami. Karena itu tidak menjadi kendala untuk kami beraktivitas di dalamnya.
Itulah sedikit cerita tentang mushola sederhana yang terletak di pojokan sekolah dekat toilet siswa.  Tempat dimana kami selalu mengunjunginya setipa hari tanpa absent seharipun. Tempat dikumandangkannya suara adzan, Tempat di mana semua umatnya mencurahkan isi hati kepada Tuhannya, Tempat berkumpulnya para malaikat-malaikat Allah SWT, Rumah Allah tercinta. Subhanallah….. Walhamdulillah…. Walaillahaillaollahh…. Allah huakbar…………..
***
*      ADA APA DENGAN JILBAB??
Siang itu entah apa yang berada dalam benakku sehingga melintas di pikiran 
salah seorang sahabat. Di pikiranku kini hanyalah namanya yg terlintas. Saat aku sedang dengan lamunan, tiba-tiba aku melihat dia datang menghampiriku dengan wajah yang agak murung. Aku berusaha dan mencoba untuk mengetahui apa yang sedang terjadi padanya
dan aku pun bertanya tentang perasaannya saat itu.
Awalnya dirinya sangat enggan untuk menceritakannya kepadaku, dengan wajahnya yang menunduk ke arah lantai. Aku pun hanya bisa terdiam melihat responnya yang demikian. "Apa aku salah jikalau diriku igin mengetahui lebih dalam lagi tentang kehidupan sahabatku?" hati kecilku pun bertanya-tanya.
Ketika suasana hening, tidak lama kemudian terdengar suara dari lisannya dan dia 
pun bercerita padaku. "Saya adalah wanita biasa yang hanya ingin menyempurnakan Iman didalam kehidupan saya" ujarnya memecah keheningan siang itu. Lalu tak sempat ku bertanya ia pun meneruskan curahannya. “Dahulu saya hanyalah wanita yang tomboy, cuek, masa bodo dan tidak pernah peduli dengan omongan orang, kehidupanku selalu dibanggakan oleh ke-2 orang tuaku. Tetapi, kini semua berubah. sejak aku ingin mencoba menutup auratku semuanya telah berubah” ujarnya sembari terisak-isak. Dengan matanya yang menatapku dalam, lalu dia pun melanjutkan ceritanya kembali.
“Awalnya aku sempat meminta izin kepda ke-2 orang tuaku untuk memakai jilbab, merekapun sempat memberikan izin kepdaku.. sejak itu kehidupanku menjadi tenang, damai dan menjaga sikapku. Aku ingin menjadi wanita yg shalehah yang menutup auratnya dengan sempurna sesuai dengan ajaran Islam!” tegasnya.
“Lalu apa yg menyebabkan engkau gelisah saat ini kawan?” tanyaku penasaran.
“Hari demi hari aku lalui dengan semangat, namun seketika orang tuaku berkata kepdaku, jika di rumah lebih baik tidak usah pakai jilbab, jilbabnya dibuka saja. aku 
terkejud seketika mendengar ucapan itu yang keluar dari lisan ke-2 orang tuaku.”
“Ku fikir aku salah dengar ketika orangtuaku berkata seperti itu  padaku, tapi 
ternyata tidak... kata-kata itu lebih amat sering ku dengar di telinga akhir-akhir ini.
sejak itulah kehidupanku jadi gelisah, mengapa ini semua terjadi kepdaku??”
seakan-akan dirinya ingin berontak.
“Yang sabar ya teman, mungkin ini adalah salah satu cara Allah untuk mendekatkanmu padanya” ujarku sambil menenangkan dirinya.
Tidak lama kemudian dia melanjutkan ceritanya kembali. “Aku sempat iri dengan kalian semua yang sempurna menurutku dengan menggunakan jilbab kalian, orangtua yg selalu mendukung. sempat ku fikir seandainya aku bisa hidup seprti kalian. Bukannya diri tak bersyukur atas nikmat yang telah kudapatkan, tetapi kali ini aku sudah tak tahan dengan kehidupan yang ku alami.”
"Tidak ada manusia yang sempurna didunia ini kawan", jawabku dengan sejenak terdiam. Kembali dirinya melanjutkan, “Kini kehidupanku jauh dari mereka, aku selalu dikucilkan dengan keluargaku jika aku sedang bersama keluargaku, aku selalu menjadi bahan omongan mereka. kini aku sangat bingung apa yang harus dilakukan..??”
“Berdoalah teman Allah pasti memberikan jalan yg terbaik untukmu.” Aku pun mencoba meyakinkanya.
Awalnya aku selalu menghindar, tetapi menghindar bukanlah jalan yg terbaik 
untkku. Kini aku hanya ada 2 pilihan: 1. jika aku tetap bertahan dengan komitmeku, aku akan terus dijauhi dengan keluargaku. 2. jika aku ingin dekat lagi dgn keluargaku, aku harus mengikuti semua perintah maereka”
“Lalu mana yang akan kau pilih?” tanyaku khawatir.
“Aku masih bingung, kecewa, sedih, bahkan sakitt rasanya hati ini. Awalnya aku pun bingung apa yang harus kupilih. Hari demi haripun tetep aku jalani dengan kegelisahan itu semua, namun aku mencoba untuk mengambil pilihan. aku harus memilih salah satunya, aku yakin apapun yang kupilih Allah pasti mengerti dengan keadaanku. Pada akhirnya aku pun mencoba dengan pilihan yang ke-2, walau hati ini menolak. Kini semua perintah dan suruhan orangtuaku aku turuti, dengan waktu sekejap takjupnya semua kembali seperti dahulu. aku mulai dekat kembali dengan keluargaku, mereka tidak pernah berkomentar dengan apapun yang diriku lakukan. Namun sedihnya kini aku menjadi cuek dgn jilbabku. aku keluar rumah terkadang tidak menggunakan jilbab. Awalnya aku merasa amat berdosa, namun karena itu semua sudah sering kulakukan hingga aku tak peduli. Karena pilihan itu yang harus kujalani. Sekarang aku harus bagaimana kawan??” Aku merasa sangat amat berdosa.
“Banyak-banyaklah berdoa kawan, agar Allah memberikan jalan keluar dari masalah besarmu ini. Agar allah segera beri hidayah kepada keluargamu.”
“Baiklah.. kini aku hanya bisa berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT atas semua yang telah kuperbuat, karena aku belum bisa menjaga jilbabku, belum bisa menjaga auratku dgn sempurna.”
“ Ya Allah semoga engkau mengampuni dosa-dosa temanku” lanjutku.
“Aamiin,,, terimakasih teman semoga Allah mengabulkan doa kita, semoga Allah membukakan hati ke-2 orang tuaku.”
Dengan air mata yang berlinang membasahi semua pipinya. Aku pun tidak ingin menanbahnya bersedih. Kucukupkan semuanya dan aku tenangkan kembali sahabatku, itulah teman kisah seorang sahabatku semoga bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Mari kita doakan bersama semoga kehidupannya menjadi indah sesuai yang diharapkannya.
***

*      NIKMAT ALLAH YANG WAJIB KAMI SYUKURI


Berawal dari sebuah kumpulan esxul yang biasa kini menjadi luar biasa karena ada kami didalamnya. Kumpulan rutin yang selalu diadakan 1x dalam 1 minggu. Disanalah mulai terbentuk suatu keluarga baru, keluarga yang sangat luarbiasa. Banyak sekali perbincangan, ilmu dan pengalaman yang selalu didapati.
Namun ternyata berirngnya waktu mereka mulai merenggang dan entah pada bertaburan dimana. Ada namun tak peduli. Ada namun tak berada. Ada namun masa bodo. Ada namun seperti tak ada. Hingga ada beberapa orang saja yang peduli di sana.
Karena kepeduliannya mereka bekerjasama untuk selalu memajukan eskul tersebut. keikhlasan yang mereka berikan. waktu, tenaga, pikiran, mereka semua korbankan. Subhanallah Maha Besar Allah yang telah memberikan sebuah kelompok yang peduli, yang selalu berusaha berada di jalan-Mu.
Hari demi hari selalu mereka lewati dengan sebuah perbincangan yang berbeda, dengan permasalahan yang berbeda namun harus mereka selesaikan secara bersama-sama.
Hingga suatu saat mereka menyadari bahwa Allah SWT telah mempersatukan mereka dengan berbagai macam cara dan persoalan. Ya allah saat itu kami sadar akan nikmat yang telah engkau berikan kepada kami berdelapan. Tugas demi tugas kami lewati, dan kami berfikiran untuk memberikan nama kelompok itu menjadi "GANK TAFADHOL".
Ya, awalnya kata itu sangat sering diucapkan oleh salah seorang diantara kami. hingga kami berpikiran untuk memberikan nama itu. Subhanallah mereka sangat luarbiasa. Mereka bersama karena-Mu. Awal mereka berjumpa pun karena mu ya Allah.
susah, senang, mereka bersama. Ya Allah kami sangat bersyukur kepadamu karena engkau telah menyatukan kami semua. Walaupun begitu banyak rintangan yang menghadang kami tetap selalu berusaha berada dijalanmu. Dijalan dakwah-Mu.
Sebuah teman yang kenaldari berbagai macam kelas. Sebuah teman yang berjumpa di sebuah organisasi, kini menjadi sebuah sahabat, keluarga, serta seperjuangan. Kami pun pernah mengalami kerenggangan antara satu sama lain tetapi hal itu hanyalah sebentar, dan ketika salah satu diantara kami tak ada bahkan bukan hanya kita yang menyadari melainkan orang lain pun merasa kehilangan dan bertanya-tanya.
Ya allah kami sangat amat bersyukur atas nikmat yang telah engkau berikan. karena kami telah bersatu kembali. dan kami tetap bersatu hingga di syurgamu.  Allahhumma aamiin. Subhanallah.

***
*      PERSAHABATAN ILLAHI
Berawal dari sebuah pertemanan yang tidak pernah direncanakan, spontan, dan biasa saja. Tak pernah terfikir dan terbayang sebelumnya kalau akan menjadi seprti ini. Kami mulai mengenal satu samaa lain. Berawal darri jabatan tangan, pertanyaan-pertanyaan biasa yang membuat kami kini menjadi luar biasa. Saat itulah kami memulai pemahaman dan pengertian serta makna arti sbuah persahabatan yang sebnarnya. Mulai saat itu juga kami menjadi erat dan bersatu. Tafahum, sudah menjadi sebuah agenda kami. Kami sangat bersyukur karena masih bisa merasakan persahabatan yang diberikan oleh sang pencipta ini.
Persahabatan yang bertemu dan berpisah haya karena Allah. SWT. Senang, bangga, bahagia. Karna tidak semua makhluk di bumi ini bisa merasakan apa yang kami rasakan. Persahabatan memang sudah lumrah adanya, tetapi persahabatan yang ini memang sangatlah langka. Mereka tidak mungkin bisa merasakannya.
Persahabatan yang indah…
Senang dikala bersama….
Sedih dikala bersama….
Duka dikala bersama….
Semangat dikala bersama….
Jatuh dikala bersama….
Bangkit dikala bersama….
Berbahagia dikala bersama….
Serta bersuka cita selalu kami rasakan bersama.
Cita-cita yang berbeda, namun jalan meraih cita-cita selalu diusahakan untuk tetap bersama. Menuju jalan yang di Ridhoi, jalan yang saling mengingatkan satu sama lain, serta jalan yang selalu membuat kita tetap kuat dan tegar.
Terima kasih ya Allah, karena Engkau telah memberikan persahabatan ILLAHI kepada diri kami. Semoga langkah dan cita-cita kami selalu Engkau ridhoi dan cepat Engkau wujudkan.  Mari kawan saatnya kita meraih mimpi itu. Salam ukhuwah JJJ
***

*      AKU PUN HARUS BERSYUKUR..
Ketika terjun di lapangan bebas, maka akan terlihat hal-hal asing yang akan kita temui. Berbagai Cara, sikap, lingkungan, semua orang yang berbeda yang kita lihat. Kenapa tidak aku bersyukur??
 Dakwah sekolah yang telah memperkenalkan aku lebih dulu. Dakwah sekolah yang mengajarkan aku untuk bersikap dewasa dan mandiri, walau pada kenyataanya aku masihlah manja dan pemalu dalam segala hal. Namun setidaknya rasa syukur itu harus tetap dipanjatkan, karena kami sangat merasakannya ketika kami di lapangan luas.
Dakwah sekolah yang telah mengajarkan kami semua, dakwah sekolah yang telah memberikan kami ilmu itu semua. Aku sangat amat bersyukur dengan apa yang kujalani saat ini. Andai saja jika ku tak pernah nyemplung dan berenang di Rohis di dakwah sekolah, mungkin aku tak akan tau dan sangat akan ketinggalan zaman. Bukan trend mode atau apa, tetapi melainkan wawasan.
Identitas yang beda, pakaian yang beda, sikap, aktivitas, semua yang beda dari orang-orang biasanya. Lebih menjuru ke ibadah dan syar’i. Bukan berarti monoton dengan hal ibadah, tapi ibadah yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pokoke luar biasa mantapks. Aku bangga dengan ini semua.
Terkadang rasa terharu meliputi diri, disaat kita harus tampil beda dari orang-orang, menjadi pusat perhatian, yang membuat orang nyaman melihatnya.  Sikap dewasa ini ku coba aplikasikan ketika berada dilingkungan baru, alhasil membuahkan hasil yang sangat baik, banyak respon, dan banyak yang sesuatu.
Membaur tidak harus melebur, mewarnai tanpa harus terwanai, bagaikan seekor ikan yang berada lama di dalam laut yang asin dan dangkal, tapi tak pernah menjadi asin ketika lepass dari air laut.. itulah langkah kaki kami.
Kami yang selalu meluruskan niat atas maksiat yang setiap saat di lakukan, tetap semangat walau badai menerjang. Karena aku fikir mereka itu orang-orang hebat yang luar biasa.
Ya Rabbii.. sesungguhnya Engkau yang maha membolak-balikan hati, Engkau yang tau kami setiap saat, Engkau yang maha teliti.. ampuni dosa-dosa kami ya Rabb.. dosa hambamu yang hina ini.

***
"Hidup di jalan Allah lebih berat daripada mati di jalan Allah” (Abdul Aziz bin Baz)
“Sebab memang jalan Allah, jalan Islam. Adalah jalan yang terhormat dan penuh pengendalian diri. Ia adalah kebenaran dan kekuatan, keberkahan dan titian lurus, ketegaran dan keutamaan. Ikutilah jejaknya bersama umat ini, di dalam jamaah yang mengundang ridhaNya. Semoga Allah mengaruniakan taufiq kepada kita” (Hasan al Banna)
“Dan akhirnya semua orang akan menuju Allah setelah matinya, tetapi berbahagialah orang yang telah menuju Allah sejak masih dalam hidupnya.” (Sayyid Quthb)
“Jika kau telah berada di jalan Allah, melesatlah dengan kencang. Jika sulit, maka tetaplah berlari meski kecil langkahmu. Bila engkau lelah, berjalanlah menghela lapang. Dan bila semua itu tak mampu kau lakukan, tetaplah maju meski terus merangkak nyalang, dan jangan pernah sekalipun berbalik ke belakang.” (Asy Syafi’i)
Di jalan Allah, betapa beratnya berIman, betapa lelahnya berIslam, dan betapa beratnya berIhsan.
Di jalan Allah, alangkah sukarnya ridha, alangkah peliknya ikhlas, alangkah mahalnya syukur, dan alangkah pedihnya sabar.
Di jalan Allah, betapa sibuknya amal, betapa lelahnya dakwah, betapa mengurasnya jihad, dan betapa langkanya tawakkal.
Di jalan Allah, alangkah menyitanya dzikir, alangkah penatnya tafakur, alangkah mengirisnya qona’ah, dan alangkah repotnya tawadhu.
Begitulah yang kita lihat, berburu berkah itu alangkah beratnya. Tapi syukurlah kita tahu, bahwa di dalamnya ada banyak rasa nikmat.
“Sesungguhnya, Pertolongan itu mengiringi kesabaran, sesungguhnya kelapangan itu mengiringi kesempitan, dan sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan menyertainya.” (HR. Imam Ahmad)
Inilah yang kembali harus kita yakinkan pada diri, bahwa selalu ada bersusun susun rasa surga, di tiap bertumpuk tumpuk amal karya, yang dijalani dalam beriris-iris asas makna, di lapis-lapis keberkahan. (Oleh: Salim A Fillah)
Ada saat, tak sanggup kupejamkan mata ini pikirku melayang, coba membayangkan tentang apa yang engkau perjuangkan hingga kini.
Ada saat, aku berusaha memahami arti dari suatu kata bernama dakwah hingga engkau terlihat begitu dekat seakan tak pernah lepas dari kata ini.
Ada saat, ketika aku terdiam sendiri menyaksikan engkau sangat menikmati aktivitas ini jelas tampak raut lelah dari wajahmu namun senyummu, mengatakan bahwa ini lebih dari sekedar hobi.
Ada juga saat, aku benar-benar iri terhadap perhatianmu pada dakwah bahkan kadang hampir 24 jam sehari kau curahkan energi dan waktumu hingga yang tersisa hanya lelah.
Kemudian, ada saat… diri ini ingin sekali berteriak pada dunia bahwa engkau bukanlah orang suci, aktivitasmu tentu tak lepas dari beragam keliru namun dengan semua caci maki dari pada pendengki engkau tetap membawa dakwah ini sepenuh hati.
Dan perlahan, aku mulai mengetahui akan suatu cita mulia, yang terus engkau perjuangkan akan sebuah lingkungan terbaik, yang berusa Fath yang Engkau ciptakan akan segenggam harapan besar, yang dengan sabar engkau nantikan.
Teruntuk umi tersayang.., abi tercinta dakwah ini merenggut segalanya darimu segalanya… maafkan aku belum sepenuhnya memahami namun, jika memang inilah kenicayaannya berilah aku kesempatan, untuk dapat lebih bijak memahami dan ikhlas menjalani.
Teruntuk umi tersayang.., abi tercinta terasa amat jauh, antara ketaatanku dibandingkan dengan segala pengorbanan yang engkau berikan terlihat begitu tertinggal diriku dari jutaan amal kebaikan yang telah engkau wujudkan terdengar sangat menyakitkan bahwa dakwahmu, justru diteruskan bukan dari generasi yang terlahir dari rahimmu.
Maafkan aku yang sedang berkembang walau tak engkau jumpai torehan prestasi dari anakmu ini aku tetap berkarya dengan secuil potensi dalam diri walaupun kadang kupaksakan dengan caraku sendiri percayalah… akan kuwujudkan harapanmu suatu hari nanti.
Dan aku masih ingat umi… abi… yang telah engkau ajarkan padaku sejak dini bahwa jalan dakwah, memang tak akan mulus tanpa tebaran duri bahwa Islam, harus diperjuangkan dengan sepenuh hati dan bahwa ujung dari segala usaha, ialah keridhoan ilahi. doa ku padamu umi.. abi.. semoga aku bisa menuntunmu menemui Rasulku, di surga nanti. ~ Ahmad Fathy Garuda Keadilan Jawa Barat.


Tidak ada komentar: